Umat Nasrani di seluruh dunia sebentar lagi akan merayakan Hari Natal yang jatuh pada 25 Desember setiap tahunnya. Perayaan ini disebut-sebut sebagai bentuk peringatan atas kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat. Perayaan Hari Natal biasanya diisi dengan kebaktian di Gereja pada 24 Desember malam dan pelaksanaan ibadah pada 25 Desember pagi. Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, kebanyakan orang Kristiani merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Namun mengingat tanggal lahir Yesus Kristus tidak diketahui secara pasti, mengapa hari ini dipilih? Dilansir Live Science, Senin (12/12/2022), ada dua teori utama mengapa Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember.Salah satunya, kadang-kadang disebut hipotesis "sejarah agama", menunjukkan bahwa Mereka membaca dan merenungi ayat-ayat dalam Alkitab secara khusyuk. Dalam renungan pagi itu, mereka juga saling mendoakan keselamatan masing-masing. "Kalau ada keluarga yang sakit, kita juga doakan untuk kesembuhannya," kata Marjonel, Sabtu (28/12). Matahari sudah mulai tinggi.
Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Natal di Kota bersejarah Bethlehem, Tepi Barat diselimuti dengan keprihatinan akan perang yang berkobar di Palestina.Nuansa Natal di Kota Bethlehem dirayakan tidak berlebihan dibandingkan di negara-negara lain. Pemimpin gereja dan warga di Bethlehem sepakat merayakan Natal tahun ini dengan sederhana tanpa kemeriahan dan banyak lampu bahkan pohon Natal.
Fatwa Pertama - Mengucapkan Selamat Natal dan Merayakan Natal Bersama. Berikut adalah fatwa ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah, dari kumpulan risalah (tulisan) dan fatwa beliau ( Majmu' Fatawa wa Rosail Ibnu 'Utsaimin ), 3/28-29, no. 404. Beliau rahimahullah pernah ditanya,
Hingga saat ini, penetapan Natal pada 25 Desember memang masih menjadi perdebatan. Namun paling tidak, ada dua teori utama kenapa Natal dirayakan pada 25 Desember. Teori pertama adalah hipotesis 'sejarah agama', artinya Natal menggantikan satu atau lebih hari raya lain.
Tradisi Perayaan Natal di Negara Mayoritas Islam. Setiap negara akan memiliki budaya, tradisi, dan kebiasaan turun-menurun yang berbeda-beda. Lebih dari 2 milyar penduduk di dunia merayakan natal. Tidak hanya di negara barat, negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim pun turut merayakan Natal sesuai dengan tradisi mereka.
38ovh.
  • 2zgxou1h03.pages.dev/78
  • 2zgxou1h03.pages.dev/113
  • 2zgxou1h03.pages.dev/282
  • 2zgxou1h03.pages.dev/119
  • 2zgxou1h03.pages.dev/235
  • 2zgxou1h03.pages.dev/392
  • 2zgxou1h03.pages.dev/205
  • 2zgxou1h03.pages.dev/90
  • 2zgxou1h03.pages.dev/351
  • kenapa advent tidak merayakan natal